
aku balasnya dengan kesabaran
meski aku basah airmata
aku tetap tegar menghadapi perilakunya
meski jasad ini tak mau
tapi hati aku paksa tegar selalu
dan ketika perpisahan tak boleh ditolak
hatiku sabar dan tak akan berontak
sungguh, hati ini tak punya rumah dan tanah
ia tak jua punya tempat khusus untuk singgah
seolah ia tercipta dari kelembutan mega-mega
tiupan ingin membawanya kelilingi jagat raya
jurang yang tercipta antara jiwa-jiwa
dialah yang menyatukan dan memisahkannya
atau serupa bintang gemintang di angkasa
jalan dan pusingannya buat ia timbul tenggelam
saja
aku sangka engkau akan menolongnya
nescaya ia tak kuasa membendung airmata.
jiwa
No comments:
Post a Comment